Hammer Test




Hammer test dilakukan untuk menentukan kekuatan tekan beton yang sudah terpasang seperti elemen balok, kolom dan pelat. Tujuannya untuk mengevaluasi apakah kekuatan beton yang terpasang memenuhi standard yang disyaratkan atau untuk mengevaluasi apakah beton masih mampu memikul beban tambahan yang akan diberikan pada struktur.

 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan Hammer Test dilakukan dengan menghammer elemen struktur beton seperti balok, kolom dan pelat pada beberapa titik yang dianggap representatif. Untuk balok dilakukan pada sisi kiri, tengah dan kanan. Untuk kolom pada sisi atas, tengah dan bawah, sedangkan pada pelat pada sudut pelat dan di tengah pelat. Nilai pantul Hammer Test menunjukkan kekuatan tekan beton yang diuji. Dengan mengunakan Nomogram Smith dapat dikorelasikan hubungan antara nilai pantul degan kekuatan tekan beton.

Concrete hammer test  diciptakan oleh Smith yang dikembangkan pada tahun 1948. Yang merupakan suatu alat untuk menguji kuat tekan beton yang berumur 28 hari atau lebih. Alat ini digunakan untuk konstruksi yang sudah jadi dan bersifat tidak merusak beton.
Hasil kekuatan tekan yang diperoleh disyaratkan PBI’71 untuk hammer test 80 %
Jenis-jenis hammer test ada dua macam sesuai dengan fungsinya :
1.    Type N dan type NR digunakan untuk menguji kuat tekan beton bermutu keras (100 kg/cm2 - 500 kg/cm2 ) pada kolom, plat, tangga, dan balok.
2.    Type P dan tipe PT digunakan untuk menguji kuat tekan beton bermutu rendah seperti pekerjaan menembok.
                                                              

Dokumentasi Project

Visitors

free counters